TUGAS
OLAH RAGA

Nama : Irvan Wibawa
No :
23
Kelas :
XII IPA 6
SEJARAH POPNAS
Pekan Olahraga Pelajar Nasional
(POPNAS) adalah sebuah perjalanan panjang membentuk manusia Indonesia yang
sehat jasmani dan rohani, melalui pembinaan olahraga pelajar berskala nasional.
Perlu waktu 20 tahun lebih membentuk POPNAS menjadi bentuknya yang sekarang,
ajang pesta olahraga pelajar nasional dua tahunan. Hasil yang diperoleh pun
saat ini belum dapat dikatakan sempurna.
Ada beberapa versi soal sejarah POPNAS.
Satu versi menyebutkan bahwa embrio POPNAS adalah Pekan Olahraga Pelajar
Seluruh Indonesia (POPSI), yang sempat vakum selama 10 tahun setelah pergelaran
terakhir tahun 1979. Ada juga versi yang menyebutkan, POPNAS adalah pengganti
Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) tingkat nasional, seperti yang disebutkan
dalam artikel di harian KOMPAS, 13 Agustus 1991.
Dibawah ini adalah data penyelenggaraan POPNAS dari I sampai
dengan X :
POPNAS
|
TEMPAT
|
PESERTA
|
CABOR
|
JUARA UMUM
|
1
|
Jakarta 1989
|
-
|
3 CABOR
|
-
|
2
|
Jakarta,
26 Agustus-1 September 1991
|
744 atlet pelajar dari 27 provinsi
|
atletik, senam, senam, dan bola voli.
|
-
|
3
|
Surabaya,
14-19 Juni 1995
|
2500 atlet Pelajar
|
10 cabang yaitu: renang, basket, tenis meja, voli,
atletik, bulu tangkis, tenis lapangan, sepak bola, senam, dan sepak takraw.
|
Jawa Timur sebagai dengan 24 emas-16 perak-16 perunggu.
Jawa Tengah di urutan kedua dengan 13 emas-11 perak-13
perunggu.
DKI Jaya di urutan ketiga dengan 11 emas-9 perak-8
perunggu.
|
4
|
Semarang,
22-29 Juni 1997
|
1831 atlet pelajar dari 27 provinsi
|
12 cabang yaitu: renang, basket, tenis meja, voli,
atletik, bulu tangkis, tenis lapangan, sepak bola, senam, sepak takraw,
panahan, dan pencak silat.
|
Jawa Tengah sebagai juara umum dengan 35 emas-16 perak-23
perunggu.
Jawa Timur di urutan kedua dengan 25 emas-28 perak-12
perunggu.
DKI Jaya di urutan ketiga dengan perolehan medali 15 emas-9
perak-22 perunggu.
|
5
|
Surabaya,
25-29 Oktober 1999
|
1679 atlet pelajar dari 26 provinsi
|
12 cabang yaitu: atletik, bulu tangkis, bola basket,
bola voli, pencak silat, panahan, renang, senam, sepak bola, sepak takraw,
tenis, dan tenis meja.
|
DKI Jaya juara umum dengan 30 emas-17 perak-12 perunggu.
Jawa Timur di urutan kedua dengan 24 emas-18 perak-30
perunggu.
Jawa Tengah di urutan ketiga dengan 14 emas-16 perak-14
perunggu.
|
6
|
Palembang, 7-14 Juli 2001
|
2479 atlet pelajar dari 27 provinsi
|
12 cabang yaitu: atletik, renang, senam, bulu tangkis,
sepak takraw, tenis meja, tenis lapangan, bola basket, bola voli, sepak bola,
panahan, dan pencak silat.
|
DKI Jaya sebagai juara umum dengan 35 emas, 19 perak, 24
perunggu.
Jawa Timur kembali menduduki peringkat kedua dengan 24
emas, 25 perak, dan 15 perunggu.
Jawa Tengah di urutan ketiga dengan 18 emas, 13 perak, 27
perunggu.
|
7
|
Makassar,
23-30 Juli 2003.
|
3500 atlet pelajar dari 30 provinsi
|
13 cabang yaitu: atletik, renang, senam, bulu tangkis,
sepak takraw, tenis meja, tenis lapangan, bola basket, bola voli, sepak bola,
panahan, pencak silat, dan dayung.
|
DKI Jaya sebagai juara umum dengan perolehan 44 emas-26
perak-22 perunggu.
Jawa Timur menempati posisi kedua dengan 37 emas-37
perak-37 perunggu.
Jawa Barat dengan 27 emas-23 perak-30 perunggu.
|
8
|
Medan,
7-17 Juli 2005
|
4231 atlet pelajar dari 30 provinsi
|
13 cabang yaitu: atletik, renang, senam, bulu tangkis,
sepak takraw, tenis meja, tenis lapangan, bola basket, bola voli, sepak bola,
panahan, pencak silat, dayung. dan gulat.
|
Jawa Timur sebagai juara umum dengan 51 emas-43 perak-48
perunggu.
DKI Jaya menempati posisi kedua dengan 44 emas-26 perak-32
perunggu.
Jawa Barat menduduki peringkat ketiga dengan 25 emas-29
perak-33 perunggu.
|
9
|
Samarinda,
17 – 31 Juli 2007
|
5.000 atlet dari seluruh Indonesia
|
14 cabang olahraga (cabor) dan 2 cabang eksebisi.
atletik, renang, senam, bulu tangkis, sepak takraw,
tenis meja, tenis lapangan, bola basket, bola voli, sepak bola, panahan,
pencak silat, dayung. dan gulat.
|
Jawa Timur 40 emas, 30 perak dan 33 perunggu,
DKI Jakarta berada dipoisi kedua dengan 28 emas, 26 perak
dan 26 perunggu.
Jawa Barat dengan 22 emas, 23 perak dan 33 perunggu.
|
10
|
Yogyakarta,
2-11 November 2009.
|
6.000 atlet pelajar berusia 7-18 tahun dari 33 provinsi.
|
18 cabang yaitu: atletik, angkat besi, bola basket, bola
voli , bulutangkis, dayung, gulat, panahan, pencak silat, renang, senam,
sepakbola, sepak takraw, tenis meja, tennis, dan judo dan 2 cabang eksibisi
Voli Pantai dan Taekwondo.
|
Jawa Timur
DKI Jakarta
Jawa Tengah
|
11
|
Riau
29 September s.d. 06 Oktober 2011
|
peserta 4.751 orang yang terdiri dari 2.124 atlet putra,
1.153 putri dan ofifsial 1.093 orang
|
18 cabang
olahraga (Atletik, Senam, Renang, Bola Voli, Bola Basket, Sepakbola, Sepak takraw, Tenis meja, Tenis lapangan, Panahan, Bulutangkis, Gulat, Judo, Tae Kwon Do, Pencak silat, Dayung, Angkat Besi, dan Voli Pasir) serta 1 cabang olahraga eksibisi (tinju). |
PENDAHULUAN
Pembinaan
olahraga di tingkat pelajar mempunyai peran penting dan strategis sebagai upaya
untuk menjaring calon-calon atlet berbakat yang memiliki potensi dikembangkan
menjadi atlet yang berprestasi di tingkat Asia Tenggara, Asia dan Dunia di masa
depan. Berbagai program pembinaan atlet usia pelajar sudah dilaksanakan mulai
di tingkat nasional dengan adanya Program Indonesia Emas (PRIMA) Pratama dan PPLP
Ragunan. Di tingkat daerah pembinaan atlet pelajar dilaksanakan dalam bentuk
PPLP Daerah.
Proses pembinaan olahraga pelajar yang dilakukan secara terus
menerus dalam bentuk latihan yang rutin harus diukur sejauh mana pencapaiannya.
Salah satu cara latihan yang dapat dilakukan adalah memulai kompetisi, bentuk
kompetisi yang ada anatar lain single event dalam kejuaraan antar PPLP cabang
olahraga dan kejuaraan nasional tingkat junior. Sedangkan yang dalam bentuk
multi event diadakan dalam Pekan Olahraga Pelajar Provinsi, Pekan Olahraga
Pelajar Wilayah dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional.
Pekan olahraga pelajar nasional (POPNAS) merupakan titik
kulminasi pembinaan olahraga pelajar di Indonesia. Sejak pertama kali
dilaksanakan pada tahun 1989 di DKI Jakarta, kemudian secara rutin dilaksanakan
setiap dua tahun sekali. Pada Tahun 2013 merupakan penyelenggaraan POPNAS yang
ke 12, DKI Jakarta ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan event bergengsi
ini. Ini merupakan ketigakalinya DKI Jakarta menjadi tuan rumah setelah tahun
1989 dan 1991.
DASAR
DASAR
Dasar penyelenggaraan POPNAS XII
Tahun 2013 di Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :
- Undang-undang No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
- Hasil rapat kerja nasional Badan Olahraga Pelajar Indonesia (BAPOPSI) yang dilaksanakan di Hotel ROS-In Jogjakarta tanggal 13 – 15 Oktober 2011, mengusulkan Provinsi DKI Jakarta sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XII Tahun 2013.
- Surat Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga tanggal 18 Oktober 2011 Nomor.2305/SETKEMENPORA.D.IV/10/2011 Tentang Permohonan menjadi Tuan Rumah POPNAS XII Tahun 2013.
- Surat Gubernur DKI Jakarta 19 September 2012 Nomor 1250/-1.857.21 Tentang Kesediaan DKI Jakarta menjadi Tuan Rumah POPNAS XII Tahun2013.
- Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga nomor 0005 Tahun 2013 tentang penetapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Tuan Rumah Penyelenggara Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XII tahun 2013 dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) VI tahun 2013.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan POPNAS XII Tahun 2013 di
Provinsi DKI Jakarta adalah tercapainya tri sukses dalam penyelenggaraan POPNAS
XII tahun 2013 di Provinsi DKI Jakarta, yaitu : Sukses Penyelenggaraan, Sukses
dalam pencapaian prestasi serta Sukses dalam pemberdayaan potensi ekonomi
kerakyatan yang ada di Provinsi DKI Jakarta.
Tujuan dari pelaksanaan POPNAS XII Tahun 2013 di Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :
Tujuan dari pelaksanaan POPNAS XII Tahun 2013 di Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :
- Mengukur pancapaian pembinaan prestasi olahraga atlet pelajar nasional.
- Ajang seleksi pembentukan tim nasional pelajar yang akan dipersiapkan pada multi event olahraga di tingkat regional dan internasional.
- Mencetak dan melahirkan calon-calon atlet terbaik di kalangan pelajar yang di masa depan akan menjadi atlet andalan Indonesia.
- Momentum peningkatan gairah dan motivasi pelajar untuk berlatih dan berprestasi di ajang olahraga.
- Memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
PRINSIP PENYELENGGARAAN
Pelaksanaan POPNAS XII Tahun 2013 di Provinsi DKI Jakarta
akan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Fair play dan Sportif
2. Execellence
3. Friendship
4. Respect
1. Fair play dan Sportif
2. Execellence
3. Friendship
4. Respect
TEMA
“Ajang Mencetak Atlet Pelajar Berprestasi di tingkat
Nasional, Regional dan Internasional”
LOGO

Makna dari Logo POPNAS XII 2013 adalah
- Stilasi dan Kristalisasi bentuk Api Semangat Monumen
Nasional
- Kuncup Mekar Bunga melambangkan Buku Pelajaran yang terbuka
Logo ini bercerita tentang api semangat "Monas" yang
membakar semangat para atlet siswa yang sedang mekar berkembang menjadi
kebanggaan Nasional.
Desain ini
menampilkan warna cerah yang menggambarkan potensi masa depan atlet pelajar
nasional kita.
MASKOT

Burung Elang Bondol (Haliastur Indus)
• Merupakan jenis burung yang hidup di Wilayah DKI Jakarta
dan termasuk langka
• Memiliki penampilan yang menarik dan mempunyai kemampuan
terbang yang prima serta mempunyai ketajaman mata dalam mencari mangsa.
Perilaku ini dapat dijadikan simbol untuk warga Jakarta yang selalu
dinamis, tangkas, dan cepat dalam bertindak, selain dari pada itu bentuk dan
warna tubuhnya sangat atletik.
(Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 1796 tahun
1989 tentang Penetapan Salak Condet dari Jenis Flora dan Elang Bondol dari
Jenis Satwa sebagai Indentitas/Maskot DKI Jakarta)
1.
Angkat
Besi
2.
Bola
Voli
3.
Dayung
4.
Karate
5.
Renang
6.
Sepak
Takraw
7.
Tenis
Meja
8.
Atletik
9.
Bola
Voli Pasir
10.
Gulat
11.
Panahan
12.
Senam
13.
Taekondow
14.
Tinju
15.
Silat
16.
Bola
Basket
17.
Bulu
Tangkis
18.
Judo
19.
Sepak
Bola
20.
Tenis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar